Perbedaan Landscape dan Portrait
Perbedaan landscape dan portrait seringkali ditanyakan, terutama bagi yang masih awam dalam dunia fotografi. Padahal, jika memahami perbedaan keduanya, maka hasil foto yang dihasilkan dapat menjadi lebih baik.
Pasalnya, kedua mode pemotretan tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Misalnya, mulai dari ukuran foto, genre foto, hingga mode foto.
Dengan memilih mode pemotretan yang tepat, maka pesan yang ingin disampaikan dalam foto akan lebih mudah dipahami. Namun sebelum mengetahui apa saja perbedaan landscape dan portrait dalam dunia fotografi, ketahui dulu seperti apa pengertiannya. Berikut ini penjelasannya:
Apa Itu Landscape?
Dalam istilah fotografi, landscape adalah foto yang diambil secara horizontal sehingga lebar foto akan lebih besar daripada tingginya. Oleh karena itu, foto landscape seringkali digunakan untuk memotret objek atau pemandangan yang luas serta foto yang memuat banyak orang.
Dalam beberapa kondisi, fotografer akan menggunakan mode panorama ketika ingin memotret foto landscape yang jangkauannya lebih luas. Pasalnya, dengan menggunakan mode panorama, maka objek yang dipotret akan jauh lebih banyak karena lebarnya lebih panjang dibandingkan ukuran landscape normal.
Apa Itu Portrait?
Portrait adalah proses pemotretan yang pengambilannya dilakukan secara vertikal. Dengan begitu, foto akan memanjang tegak lurus serta ukurannya lebih tinggi daripada lebarnya.
Oleh sebab itu, foto portrait seringkali dipakai untuk pemotretan dengan subjek orang. Keunggulan dari foto portrait yakni selalu menonjolkan ekspresi serta emosi pada subjek foto.
Baca juga: Database adalah? Ini Pengertian, Fungsi, Struktur dan Jenisnya.
Perbedaan Landscape dan Portrait pada Fotografi
Selain definisinya, portrait dan landscape memiliki 3 perbedaan mencolok. Adapun ragam perbedaan tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Orientasi
Seperti yang telah disinggung di atas jika foto portrait yakni foto yang dipotret secara vertikal sehingga ukuran framenya lebih tinggi daripada lebarnya. Contoh ukuran foto portrait yakni 4:6, 9:16, dan lain-lain.
Sementara itu, untuk foto landscape, pengambilan fotonya dilakukan secara horizontal atau mendatar. Dengan begitu, lebar fotonya akan lebih besar daripada tinggi frame foto. Adapun contoh ukuran foto landscape yakni 1.91:1, 16:9, dan lain sebagainya.
Dalam perspektif orientasi fotografi, fotografer memiliki referensi tersendiri dalam menentukan cara pengambilan foto, baik dalam bentuk landscape maupun portrait. Dengan kata lain, fotografer memiliki pertimbangan tersendiri dalam menyampaikan pesan lewat foto yang diambil.
2. Genre Fotografi
Perbedaan landscape dan portrait selanjutnya, yakni dalam hal genre-nya. Pada pengambilan gambar portrait, model akan menjadi focal point. Namun yang perlu dipahami dalam pengambilan foto portrait, modelnya tidak hanya manusia saja, bisa saja tumbuhan, benda mati, maupun hewan.
Karena portrait memiliki sisi lebar yang lebih kecil, maka model akan terlihat lebih menonjol di dalam foto. Dengan begitu, pada genre fotografi portrait, maka proses pengambilan gambarnya akan dilakukan dengan cara vertical.
Namun, jika ingin mengambil foto portrait, jangan mengesampingkan sisi emosional atau ekspresi dari objek yang difoto. Dalam beberapa kasus, fotografer harus pandai dalam mengarahkan gaya sehingga pesan foto yang dimaksud dapat tersampaikan.
Kemudian, pada genre fotografi landscape, pengambilan objeknya dilakukan secara horizontal dan seringkali dilangsungkan di alam yang terbuka . Pasalnya, foto landscape memang lebih cocok digunakan untuk memotret pemandangan, wildlife, pesawat, dan lain-lain.
Secara sekilas, pengambilan foto landscape jauh lebih mudah karena fotografer tidak perlu mengarahkan gaya model. Sayangnya, proses pengambilan landscape tak jauh lebih rumit karena fotografer harus mempertimbangkan banyak hal, mulai dari pencahayaan, komposisi, posisi pengambilan gambar, dan lain-lain.
3. Mode Kamera
Ada tiga komposisi dasar dalam mengatur mode kamera, yakni latar belakang, area yang ada di depan objek, dan objek foto. Merujuk tiga komposisi tersebut, maka jika fotografer menggunakan mode portrait, biasanya akan memperoleh efek latar belakang blur atau bokeh.
Dengan begitu, maka objek foto akan terlihat lebih fokus. Agar hasilnya lebih maksimal, foto portrait biasanya dilakukan dalam jarak dekat. Kemudian, untuk mode landscape, kamera akan fokus pada objek pemandangan yang juga dijadikan sebagai latar belakang.
Akhir Kata
Itulah ulasan yang menarik tentang perbedaan landscape dan portrait di dunia fotografi yang menarik untuk diketahui. Dengan mengetahui ragam perbedaannya, maka hasil jepretan menjadi lebih sempurna dan lebih baik dalam menangkap moment.