Activity Diagram adalah? Ini Pengertian, Fungsi dan Cara Membuatnya
Bagaimana bisa sebuah perusahaan mengelola aktivitas yang dikerjakan dalam perusahaan tersebut? Salah satu caranya yaitu dengan membuat activity diagram. Maka dari itu, mari ketahui apa itu activity diagram, dan seperti apa sistemnya.
Dalam sistem informasi, ada yang namanya Unified Modelling Language (UML), yaitu bahasa yang membuat visual akan suatu sistem. Salah satu pemetaan dengan UML ini, yaitu dengan membuat activity diagram.
Lantas, apa yang membuat activity diagram begitu digunakan dalam membuat tampilan mekanisme sistem secara visual? Dan bagaimana cara menggunakan activity diagram untuk melakukan hal tersebut?
Apa itu Activity Diagram?
Activity Diagram adalah pemetaan yang menunjukkan proses, yang terjadi atau dilakukan pada sistem. Diagram ini merupakan pengembangan dari salah satu metode UML yaitu use case.
Pemetaan dengan metode activity diagram umumnya dibuat secara vertikal, mulai dari atas ke bawah. Untuk model tertentu, posisi terakhir pada activity diagram juga dapat berada di ujung kiri atau kanan.
Lalu, apa yang membedakannya dengan metode flowchart? Perbedaan dari keduanya ada pada tujuannya. Flowchart umumnya digunakan untuk memvisualkan aliran sistem secara menyeluruh, sesuai algoritmanya.
Sedangkan itu, activity diagram digunakan untuk menggambarkan aktivitas dari sistem atau proses yang ditempuh. Sesuai namanya, diagram ini lebih menampilkan proses aktivitas yang akan dikerjakan atau dilakukan.
Selain itu, metode ini tidak hanya dapat digunakan dalam proses bisnis perusahaan saja. Diagram tersebut juga dapat dibuat untuk sistem yang membutuhkan step-by-step, hingga sistem untuk mengelola suatu hal. Simak juga: Flowchart adalah, Simbol dan Contoh.
Fungsi Activity Diagram
Setelah mengetahui apa itu activity diagram, lalu untuk apa diagram ini sebenarnya dibuat? Apakah hanya sekedar visualisasi saja? Tergantung dari apa yang membutuhkannya, berikut macam-macam fungsinya:
- Memperlihatkan urutan dari proses yang dijalankan. Activity diagram juga dapat memperlihatkan jalur alternatif dari proses apabila dibutuhkan, sehingga semua aktivitas dapat terpampang dengan jelas.
- Membuat pihak yang terlibat menjadi paham dengan sistem. Hal ini akan dapat meningkatkan produktivitas terutama dalam perusahaan, karena waktu yang dibutuhkan menjadi lebih hemat.
- Mengetahui siapa saja yang terlibat pada setiap aktivitas. Dimulai dari aktor atau pihak yang melakukan tugas, hingga cara menyelesaikan tugas tersebut. Dengan begitu, pengelolaan sistem dapat dilakukan dengan lebih terstruktur.
- Memperlihatkan bagaimana tugas atau proses bisnis dilakukan, sesuai dengan solusi yang diberikan. Hal ini biasanya digunakan untuk modelling, dimana proses bisnis perlu ditampilkan dengan jelas.
Komponen dan Simbol dalam Activity Diagram
Membuat diagram tersebut tentunya tidak dapat dibuat dengan sembarangan. Akan ada beberapa komponen yang perlu diketahui, agar activity diagram dapat memperlihatkan proses bisnis dengan akurat.
Pada tampilan diagram, pasti akan ada bentuk lingkaran, garis-garis, dan lain sebagainya. Untuk itu, simak apa saja komponen dengan macam bentuk tersebut, agar lebih memahami apa itu activity diagram:
Initial Note
Mulai dari yang paling awal atau atas, terdapat lingkaran hitam yang disebut dengan initial note atau initial start. Komponen ini akan memperlihatkan tentang bagian terawal dari suatu proses bisnis dan aktivitasnya.
Mengenal jumlah komponen ini, dapat tergantung dari aktivitas yang dilakukan. Apabila bercabang-cabang, maka initial note dapat lebih dari satu. Namun untuk kebanyakan diagram, hanya menggunakan satu initial note.
Control Flow
Setelah initial note, proses bisnis akan dimulai dengan meletakkan garis yang disebut dengan control flow. Tujuan dari komponen ini yaitu sebagai penanda dari transisi, dari aktivitas satu ke aktivitas selanjutnya.
Penggambaran control flow ini umumnya menggunakan garis lurus atau belok, yang diakhiri tanda panah. Tanda panah tersebut ditujukan untuk menunjukan arah ke mana waktu pengerjaan dari proses bisnis.
Activity
Sebagai komponen utama pada diagram, activity akan memperlihatkan aktivitas apa yang dilakukan. Dalam diagram, komponen ini cenderung berwujud persegi panjang dengan bagian ujung yang membulat.
Di bagian ini, pembuat diagram dapat menambahkan aktivitas apa saja yang dilakukan dalam proses tersebut. Kata yang diisi dalam komponen ini diawali dengan kata kerja, seperti menerima, melakukan, dan lain-lain.
Decision
Apabila terdapat percabangan saat mengeksekusi suatu aktivitas, maka komponen ini akan ditambahkan pada diagram. Decision merupakan titik yang memberikan indikasi adanya perbedaan atau jalur alternatif.
Secara visual, decision memiliki bentuk seperti belah ketupat atau diamond. Garis yang berasal dari aktivitas sebelumnya, akan berada di salah satu ujung diamond. Lalu, jalur percabangan akan berada di bagian ujung sisi lain.
Decision biasanya tidak diisi apa-apa, karena hanya digunakan sebagai penanda dari adanya percabangan tersebut. Namun, tak jarang juga ada yang memberikan tanda tanya pada bagian dalam bentuk diamond ini.
Join
Kebalikan dari decision, join atau penggabungan merupakan komponen yang akan menggabungkan dua flow yang terpecah tadi menjadi satu. Penggabungan kedua aktivitas ini akan dilakukan secara paralel.
Secara visual, join memiliki bentuk berupa garis yang panjang dan tebal. Kedua aktivitas yang digabungkan, akan berada di sisi kiri dari komponen ini. Sedangkan pada sisi kanan join, hanya terdapat satu garis flow.
Swimlane
Selanjutnya ada komponen activity diagram yang disebut sebagai swimlane. Fungsi dari komponen ini adalah untuk memisahkan pihak yang bertanggung jawab untuk mengelola suatu aktivitas dalam proses bisnis.
Adapun visual dari komponen swimlane yaitu berbentuk persegi panjang, seperti jendela tanpa garis tengah. Swimlane dapat ditambahkan pada background dari diagram, untuk pemisah aktivitas secara vertikal.
End Note
Komponen terakhir yang digunakan untuk menutup proses bisnis pada activity diagram, disebut dengan end/final note. Dengan tanda ini, artinya tidak ada lagi aktivitas yang dibutuhkan dalam proses tersebut.
Secara tampilan, end note memiliki lingkaran yang sama dengan initial note, namun terdapat lingkaran di sekelilingnya. Bila diibaratkan, visual dari end note terlihat seperti bullseye, namun hanya satu lingkaran saja.
Cara Membuat Activity Diagram
Mengetahui apa itu activity diagram, rasanya akan kurang apabila tidak disertai dengan bagaimana membuatnya. Cara membuat activity diagram sebenarnya tidak sulit, seperti membuat diagram secara umum.
Saat ini, memang sudah terdapat beberapa alat untuk mempermudah pembuatan activity diagram. Namun supaya benar-benar paham, simak langkah-langkah pembuatan activity diagram berikut:
- Mulai dengan menambahkan initial node berupa simbol lingkaran hitam di paling atas.
- Atur swimlane yang akan dibutuhkan sesuai pihak yang terlibat dalam proses bisnis.
- Lalu, mulai menambahkan aktivitas pada tiap kolom yang sesuai dengan barisan tersebut.
- Tambahkan control flow dari setiap aktivitas ke aktivitas lain, masing-masing satu garis.
- Apabila ada percabangan, maka tambahkan ikon berbentuk diamond, lalu sambungkan garis pada tiap ujung sisi diamond.
- Apabila ada penggabungan, maka buatlah simbol garis besar, lalu sambungkan dua atau lebih garis aktivitas ke garis besar.
- Jika selesai, tambahkan end note berbentuk bullseye untuk mengakhiri proses bisnis.
Akhir Kata
Begitulah penjelasan lengkap mengenai salah satu metode UML yang digunakan, yaitu diagram aktivitas. Dengan ini, maka pembuat sudah mengetahui betul apa itu activity diagram, mulai dari tiap komponen dan bagaimana cara pembuatannya. Berkat activity diagram, proses atau sistem yang dibuat akan mudah dipahami. Hal ini akan sangat membantu perusahaan untuk mempercepat proses bisnis. Maka dari itu, manfaatkanlah diagram metode UML ini dengan baik.