Cara Uji Validitas SPSS

Salah satu instrumen penelitian yang biasa digunakan untuk menggali informasi secara langsung adalah kuesioner. Informasi yang didapat dari kuesioner tersebut masih perlu diuji validitasnya karena pengujian validitas bertujuan untuk mengukur valid atau sah tidaknya sebuah kuesioner. Hasil penelitian tersebut dianggap valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Contoh kita ingin mengukur tingkat kepuasan pelanggan tentang produk baru lewat kuesioner yang telah dibuat. Maka kita harus menguji validitas kuesionernya terlebih dahulu sebelum disebarkan ke seluruh responden.

Untuk menguji validitas pada sebuah kuesioner kita bisa menggunakan aplikasi SPSS dengan mengikuti pedoman yang ada. Penasaran seperti apa caranya? Simak artikel mengenai cara uji validitas SPSS berikut!

Cara Uji Validitas SPSS untuk Pemula

  1. Pastikan sudah membuat kuisioner yang ingin diuji validitasnya, bisa dalam bentuk file ms excel,
  2. Masukkan data kuisioner dengan cara copy paste isi kuesionernya dari file ms excel ke dalam tampilan Data View SPSS,
  3. Masuklah ke dalam tampilan Variable View,
  4. Ubah Nama tiap-tiap variable sesuai dengan keinginan, misal variable pertama dengan P1, variable kedua dengan P2, dan seterusnya, misal di dalam data tersebut ada 10 variable atau 10 pertanyaan maka ubah semuanya,
  5. Ubah semua angka desimal pada bagian Decimals menjadi angka 0,
  6. Klik pada bagian Values, buat label seluruh variabelnya sesuai keinginan, misal value 1 labelnya adalah “Sangat Tidak Memuaskan”, value ke 2 “Tidak Memuaskan”, value 3 “Memuaskan”, dan value 4 “Sangat Memuaskan”,
    tampilan value labels di spss
  7. Ubah juga Measure -nya dengan memilih measure Ordinal,
  8. Buat variable baru terlebih dahulu dengan menjumlahkan total dari pertanyaan kuesioner kita dengan cara masuk ke Data View,
  9. Letakkan kursor di kolom kosong tepat di sebelah kanan variable terakhir kita,
  10. Klik menu Transform,
  11. Pilih Compute Variable…,
  12. Isikan nama variable pada kolom Target Variable sesuai keinginan, misal Total,
  13. Jumlahkan semua variable dengan cara klik variablenya, misal P1,
  14. Klik di bagian tanda panah,
  15. Klik icon +,
  16. Klik lagi variable P2,
  17. Lanjutkan hingga seluruh variable dijumlahkan,
  18. Tekan OK, setelah itu variable baru bernama total tersebut akan ditambahkan,
  19. Klik kembali pada tampilan Variable View,
  20. Ubah angka desimal variabel baru tersebut menjadi 0,
  21. Klik menu Analyze,
  22. Arahkan mouse ke menu Correlate,
  23. Pilih Bivariate…, setelah itu jendela Bivariate Correlations akan muncul,
  24. Pilih semua variabel dengan cara klik pada variable lalu tekan tombol Ctrl+A,
  25. Klik di bagian tanda panah,
    opsi bivariate di spss
  26. Centang di bagian Pearson,
  27. Pilih Two-tailed pada bagian Test of Significance,
  28. Klik OK, setelah itu output Correlation akan ditampilkan,
    tampilan correlations di spss
  29. Perhatikan bagian Pearson Correlation di tiap-tiap variable Total,
  30. Siapkan r tabel, jika belum punya kita bisa browsing mengenai r tabel yang dipakai sebagai acuan dalam uji validitas,
  31. Perhatikan kolom N pada r tabel,
  32. Sesuaikan dengan jumlah responden kita, misal jumlah responden kita sebanyak 25, maka ambil nilai 25 pada kolom N tersebut,
  33. Perhatikan kolom 5% pada Tingkat Signifikansi r tabel, maka diperoleh angka 0,396,
  34. Bandingkan Pearson Correlation tiap-tiap variabel dengan tingkat signifikasi tersebut, misal pada P1 Pearson Correlation-nya adalah 0,801 maka bandingkan dengan 0,396 untuk menentukan hasil uji validitas sesuai dengan dasar pengambilan keputusan yang berlaku,
  35. Ulangi perbandingan tersebut terhadap variabel-variabel yang lainnya untuk menguji hasil keseluruhan validitasnya.

Perlu diketahui bahwasannya kita terlebih dahulu harus mengetahui dasar pengambilan keputusan pada uji validitas tersebut.

Dasar pengambilan keputusan dari uji validitas adalah jika nilai r hitung > r tabel maka variabel pertanyaan valid dan sebaliknya jika nilai r hitung < r tabel maka variabel pertanyaan tidak valid.

Dari contoh tersebut kita bisa menentukan bahwa jika nilai Pearson Correlation pada P1 yang 0,801 lebih besar dari nilai r tabel yang 0,396 maka pertanyaan dari P1 tersebut bisa dikatakan valid.

Baca juga: Cara Download Spss.

Penutup

Setelah diketahui nilai uji validitas pada data kuesioner dengan menggunakan aplikasi SPSS dan keseluruhan nilainya valid maka tentu kita bisa melanjutkan ke tahap pengujian berikutnya.

Dan jika hasil dari uji validitas tersebut banyak item yang tidak valid maka kita harus mengecek kembali pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner apakah ada kalimat yang masih ambigu atau tidak.

Adi Wirawan
Menyukai dunia fotografi dan teknologi. Pernah belajar teknik komputer dan jaringan.

Kirim Komentar