Memahami Apa itu Password dan Tipsnya agar Tidak dibajak

Saat ingin membuka akun sosial media, situs akan meminta password sebagai salah satu autentikasi yang penting. Sebab itu, password adalah sesuatu hal yang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kalangan umum.

form password di google

Semakin pesatnya perkembangan internet maupun ranah digital, segala macam akses perlahan-lahan akan membutuhkan password. Pasalnya, konten digital yang tidak memiliki password akan beresiko dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sayangnya, masih banyak orang yang kerap menyepelekan password, terutama dengan membuat password berkriteria lemah. Maka dari itu, masyarakat awam perlu mengenali password, dan bagaimana cara membuatnya supaya lebih aman.

Apa itu Password?

Password, passcode (sebutan pada Apple), atau kata sandi, adalah rangkaian karakter yang dipakai untuk membuktikan identitas pemakai. Password berasal dari gabungan kata pass (akses) dan word (kata).

Karena itu, password adalah salah satu autentikasi yang bersifat rahasia, dan hanya diketahui oleh pembuatnya. Dengan begitu, data atau konten hanya dapat diakses oleh orang yang mengetahui password akses tersebut.

Password sudah diberlakukan bahkan sebelum komputer dan ranah digital diciptakan. Dulu, password dipakai sebagai akses masuk tempat tertentu, atau salah satu syarat yang perlu diketahui agar dapat mengikuti kuis.

Dengan semakin berkembangnya dunia digital, password kemudian dipakai dalam sosial media, akun game, dan lain-lain. Rasanya, kini setiap orang sudah memiliki password yang selalu digunakan setiap harinya.

Fungsi Password

Secara keseluruhan, password adalah pintu untuk melewati dinding perbatasan, sebelum menuju ke data yang ingin diakses. Namun, kegunaan password tidak hanya sesimpel itu saja. Fungsi lainnya dapat berupa:

  • Meningkatkan proteksi data dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Meski begitu, password yang digunakan juga harus bersifat kuat, agar tidak sulit ditebak dengan metode brute force attack.
  • Memberikan lapisan keamanan tambahan pada autentikasi. Caranya adalah dengan membuat password dengan kombinasi karakter yang kuat, serta dibarengi dengan two/multi-factor authentication.
  • Mengunci data atau konten yang dimiliki. Jadi, apabila ingin kembali mengakses konten tersebut, pemiliknya perlu melakukan input password kembali. Hal ini diibaratkan seperti mengunci pintu rumah, lalu membuka kunci kembali.

Jenis-Jenis Password

Meski dikenal dengan umum sebagai kata sandi, password ternyata memiliki berbagai jenis dengan fungsinya masing-masing. Password dibagi menjadi dua kategori, yaitu jenisnya berdasarkan metode dan kegunaan.

1. Berdasarkan Metode

Untuk jenis ini, password dijadikan sebagai salah satu dari bentuk autentikasi yang sudah dikembangkan. Pasalnya, banyak yang beranggapan bahwa tingkat keamanan password sendiri belum terlalu bisa diandalkan.

Sebab itu, metode-metode ini mulai diaplikasikan pada pendaftaran akun, email, dan konten penting lainnya. Berikut beberapa jenis password yang merupakan bagian dari metode kompleks tersebut:

  • Two-Factor Authentication (2FA). Jenis ini menggunakan metode keamanan siber yang mengandalkan dua tahap proteksi. Adapun tahap pertamanya adalah password, dan tahap kedua merupakan kode khusus sebagai tambahan.
  • Multi-Factor Authentication (MFA). Merupakan proteksi tambahan dari 2FA, jenis ini mengandalkan beberapa metode autentikasi. Tidak hanya password dan kode khusus, namun juga sidik jari, pertanyaan, dan lain-lain.
  • One Time Password (OTP). Jenis password ini tidak dibuat oleh pemilik konten atau akun sendiri, melainkan dikirimkan oleh pihak resmi. OTP digunakan karena tidak hanya lebih aman, namun pemilik juga tidak perlu mengingatnya.

2. Berdasarkan Tempat Digunakan

Password sejatinya merupakan sistem yang universal, karena tidak hanya digunakan pada satu platform saja. Saat ini, banyak sekali tempat dimana password akan digunakan. Namun umumnya, terdapat tiga tempat yang sering membutuhkan password, yaitu:

  • Web password. Jenis ini adalah password yang paling sering ditemui, terutama saat zaman digital dimana semuanya serba online. Password website akan membutuhkan username atau email, agar dapat memasuki akun yang membutuhkannya.
  • CMOS atau BIOS password. Jenis ini berada pada baterai CMOS/BIOS yang berbentuk seperti lempengan bulat pada motherboard. Fungsinya adalah untuk menyimpan pengaturan yang ada pada CMOS/BIOS Utility Setup.
  • Administrative password. Jenis ini umumnya ditemukan saat ingin mengakses konten yang membutuhkan izin dari admin. Password ini diperlukan agar admin komputer dapat melakukan pengaturan seperti BIOS Setup.

Simak juga artikel tentang: Apa itu Server.

Kriteria Password yang Kuat

Meski password sejatinya sudah melindungi konten atau data, menguatkan password adalah hal yang penting. Pasalnya, password yang kuat akan mengurangi kemungkinan dapat ditebak dan diakses oleh orang lain.

Saat membuat password baru atau mengganti password, beberapa situs menyarankan karakter yang panjang. Namun, tidak hanya cukup di situ saja, karena ada beberapa kriteria yang membuat password bersifat kuat.

1. Memiliki Gabungan Huruf, Angka dan Karakter

Selalu dianjurkan bagi setiap pengguna akun maupun email, untuk menggabungkan huruf (a-Z), angka (0-9) dan karakter (!@$…) pada password. Tidak hanya itu saja, huruf yang digunakan juga dapat memakai huruf kecil maupun huruf kapital. Misalnya in1p4$$wordsAY@.

Semakin banyak kombinasi huruf dan angka yang digunakan pada password, maka semakin kecil kemungkinan password ditebak. Akan tetapi, hal ini bukan berarti seluruh karakter dalam password harus terlihat seperti acak.

2. Rumit dan Sulit untuk Ditebak

Password dapat dikatakan efektif apabila pembuatannya rumit dan susah untuk ditebak. Apabila misalnya kombinasi huruf, angka dan karakter membuat pengguna sulit mengingatnya, maka metode ini bisa dilakukan.

Caranya adalah dengan menggunakan dua atau lebih kata yang dianagramkan, atau diparafrasekan. Dengan begitu, password dapat menjadi kalimat yang unik, dan susah untuk ditebak oleh orang lain. Misalnya dari ini password saya menjadi in1p4$$wordsAY@.

3. Tidak Berkaitan dengan Penggunanya

Seringkali pengguna password menambahkan huruf atau angka yang merupakan bagian dari identitasnya. Misalnya seperti tanggal lahir, umur, hingga nama inisial. Sebaiknya, hindari menggunakan elemen-elemen ini.

Penggunaan informasi pribadi sebagai bagian dari password, akan memudahkan orang lain untuk menebak password tersebut. Buruknya, seseorang itu bisa saja bagian dari keluarga sendiri. Lihat juga: Apa itu IoT.

Apa yang Terjadi Jika Lupa Password?

Jika diibaratkan, password adalah kunci pintu rumah yang selalu perlu untuk disimpan dengan baik-baik. Apabila kunci pintu rumah tersebut hilang, maka pemilik rumah tidak dapat masuk ke dalam rumah miliknya.

Sebab itu, sudah menjadi keharusan bagi password untuk tetap diingat oleh pemiliknya. Hal inilah yang umumnya menjadi alasan utama mengapa orang enggan untuk membuat password yang rumit, meski sebenarnya penting.

Lantas, bagaimana jika seseorang melupakan password yang dibuat? Umumnya, berbagai situs memberikan beberapa solusi yang bisa digunakan apabila pemilik akun lupa password. Contoh dari solusi yang diberikan yaitu:

  • Reset password. Opsi ini paling sering ditawarkan pada akun sosial media, email, dan konten digital lainnya. Pengguna akan perlu mengakses email untuk melakukan verifikasi reset password.
  • Pertanyaan khusus. Platform media sosial seperti Facebook memberikan opsi ini sebagai tambahan, untuk memastikan orang tersebut adalah pemilik sah akun Facebook.
  • One Time Password. Opsi ini akan dikirimkan pada perangkat seperti smartphone dalam bentuk SMS. Hal ini dapat membuktikan bahwa yang meminta ganti password adalah orang yang sama.

Baca juga: Troubleshooting adalah? Penjelasan untuk Pemula.

Kesimpulan

Kesimpulannya, password adalah rangkaian karakter yang penting untuk dimiliki dan juga diingat selalu. Sebab, semakin banyak platform digital yang melingkupi kebutuhan sehari-hari, maka semakin banyak password yang akan diperlukan. Namun kembali lagi, kekuatan password sejatinya ada di tangan pemilik password tersebut. Selalu ingat untuk mengamankan konten atau data yang dimiliki, dengan mengganti atau merubah password secara berkala.

Adi Wirawan
Menyukai dunia fotografi dan teknologi. Pernah belajar teknik komputer dan jaringan.

Kirim Komentar