Bug adalah? Ini Pengertian, Penyebabnya & Cara Mengatasinya

Di dunia pengembangan software, bug adalah hal yang cukup menjengkelkan. Pasalnya, bug akan mengganggu berjalannya sebuah program yang sedang dibangun sehingga tidak bisa bekerja sesuai yang diharapkan.

Dalam hal yang serius, bug bersifat berbahaya dan dapat menyebabkan masalah yang dapat mengubah fungsi komputer/ perangkat yang digunakan. Bahkan, pada beberapa kasus, bug dapat menyebabkan komputer menjadi crash down yang membutuhkan perbaikan.

Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, penting mengetahui definisi dari bug, penyebab, serta cara menghindarinya. Adapun ulasan lebih dalam mengenai bug sebagai berikut:

Apa Itu Bug?

Bug adalah kondisi error yang menyebabkan software tidak bekerja seperti seharusnya. Misalnya, software tersebut tiba-tiba freeze, layar komputer menjadi biru, atau aplikasi yang dibuat menjadi tertutup dengan sendirinya.

ilustrasi bug

Tidak hanya menyebalkan, bug adalah suatu kerusakan teknis yang memiliki risiko keamanan. Jika software yang dibuat memiliki celah keamanan yang disebabkan oleh bug, maka bisa saja hacker mencuri data penting pengguna, memasukkan malware, dan lain sebagainya.

Penyebab Bug

Bug tidak bisa muncul tiba-tiba, melainkan ada pencetusnya. Adapun beberapa penyebab bug yaitu sebagai berikut:

1. Komunikasi yang Buruk

Pengembangan software atau website sering membutuhkan banyak pihak, mulai dari tester, programmer, bahkan klien. Jika komunikasi yang dibangun kurang baik, maka bisa menyebabkan munculnya bug.

Misalnya, ketika tester menemukan bug/ error pada software yang dibuat, namun tidak disampaikan ke timnya. Kemudian, developer melakukan perubahan kode karena dibutuhkan fitur baru pada website.

Karena bug yang tidak dikomunikasikan tersebut, ternyata dapat menyebabkan fitur baru yang yang ditambahkan tidak dapat berjalan dengan semestinya.

Simak juga: Big Data adalah? Pengertian, Karakteristik dan Manfaatnya.

2. Software yang Rumit

Penggunaan software yang kompleks, maka meningkatkan peluang munculnya bug. Pasalnya, banyaknya kode yang berjalan pada suatu software dalam waktu yang bersamaan, dibutuhkan coding yang tepat. Jika ada kesalahan kode, maka dapat mempengaruhi sistem kerja software tersebut.

Baca juga: Apa itu Power Supply.

3. Deadline yang Mepet

Bug adalah istilah yang erat kaitannya dengan kerusakan yang terjadi pada software. Hal ini bisa disebabkan karena deadline yang mepet, namun software masih belum sempurna.

Jika hal ini terjadi, maka software akan dikerjakan secara cepat hingga muncul kesalahan dan peluang adanya bug pasti meningkat. Misalnya, jika deadline sudah mepet, maka adanya penambahan fitur pada website seringkali tidak di testing dengan baik.

Tidak heran jika akan muncul bug yang membuat website menjadi error atau tidak dapat bekerja sesuai yang diharapkan.

4. Proses Testing yang Bermasalah

Satu proses yang tidak boleh dilewatkan sebelum merilis software adalah tahap pengujian. Sayangnya, tidak semua proses testing dikerjakan secara teliti sehingga bug tidak dapat ditemukan atau terlewat.

Atau, bisa saja karena alat testing yang digunakan kurang komprehensif atau prosedur pengujian tidak sesuai standar. Dengan begitu, pengujian menjadi tidak maksimal.

Lihat juga: Reboot artinya? Arti, Fungsi, Cara Reboot HP, Laptop & PC.

5. Tidak Adanya Log Perubahan Kode

Setiap kode yang ditulis dapat menghasilkan output yang berbeda-beda. Dengan begitu, jika ada perubahan kode dan tidak didokumentasikan dengan baik, dan ada programmer lain yang mengubah kode tersebut, maka seringkali menyebabkan logic bug.

Baca juga: Augmented Reality adalah? Inilah Arti dan Contoh AR Lengkap.

Cara Menghindari Bug dalam Proses Development

Bug adalah suatu kondisi yang bisa menjadi salah satu penyebab kerusakan pada software yang dikembangkan dan ternyata banyak faktor yang pemicunya. Jika tidak ingin hal tersebut terjadi, cobalah ikuti cara berikut:

  1. Bangunlah komunikasi yang baik di dalam tim sehingga dapat mengurangi kemungkinan munculnya bug.
  2. Minimal lakukan dua kali fase uji coba, yaitu alpha testing dan beta testing sebelum software yang dibuat siap digunakan.
  3. Gunakan tools kolaborasi yang dapat digunakan untuk berbagi ide dan mencatat tiap perubahan pada software sehingga pengembangan software berjalan sesuai rencana.
  4. Hindari pengerjaan software yang terburu-buru sehingga kemungkinan kecil adanya bug.
  5. Tulis kode yang simple sehingga mengurangi resiko kerumitan dalam pengembangan software dan lebih mudah meneliti apakah ada celah bug pada software tersebut.
  6. Gunakan jasa software testing/ software analysis yang dapat menemukan bug yang terlewat pada pengujian sebelumnya.
  7. Update script yang dibuat secara berkala.

Simak juga: Apa itu Kode Referral.

Akhir Kata

Dari ulasan tersebut bisa diketahui jika bug adalah sebuah masalah teknis yang muncul pada aplikasi/ software yang dibuat. Meskipun berbahaya, kemunculan bug dapat dihindari sehingga software yang dibuat dapat bekerja dengan semestinya.

Lihat juga: Port adalah? Penjelasan Lengkap Arti, Jenis dan Contohnya.

M. Hernawan
Web developer yang juga suka dengan dunia sysadmin. Pernah belajar Teknik Informatika di Indonesia.

Kirim Komentar