Pengertian tentang Apa itu HTML, Fungsi dan Sejarahnya

HTML merupakan singkatan dari HyperText Markup Language yang jika diterjemahkan berarti bahasa markah hiperteks. Bagi programmer web, HTML merupakan bahasa pertama yang wajib dikuasai. Mengapa demikian? Untuk memahami pentingnya HTML dan sebelum belajar HTML lebih jauh maka kita perlu tahu apa itu HTML sebenarnya dengan mempelajari pengertian dan fungsinya beserta cara kerjanya.

Pengertian HTML

HTML adalah bahasa markah yang digunakan untuk mendefinisikan struktur halaman web dan kontennya yang kemudian diterjemahkan oleh aplikasi web browser menjadi tampilan visual.

HTML dapat diumpamakan sebagai struktur bangunan pada rumah yang mendefinisikan dimana letak atap, dinding, lantai, candela dan lainnya. Sedangkan HTML dapat mendefinisikan judul, konten, sidebar, footer dan lainnya pada halaman web. Oleh karena itu, HTML pasti digunakan dalam membuat sebuah website. Jika kita membuka website-website yang ada di internet pasti kita temui HTML disana.

Perumpamaan HTML sebagai struktur bangunan

Pada kepanjangan HTML disebutkan bahwa HTML merupakan hypertext artinya lebih dari teks biasa. Maksudnya adalah tidak seperti teks di buku, teks ini memungkinkan kita untuk mengakses teks lain dari link yang ada pada halaman tersebut. Dengan demikian dokumen akan saling terhubung. Hal ini terdengar biasa saat ini namun pada tahun 1990 ini adalah penemuan yang luar biasa.

HTML bukanlah bahasa pemrograman tetapi tergolong ke dalam bahasa markah (markup language). Lalu, apa perbedaan dari kedua bahasa ini?

Perbedaan Bahasa Pemrograman dengan Bahasa Markah

Singkatnya, bahasa pemrograman digunakan untuk memproses sedangkan bahasa markah digunakan untuk menampilkan.

Mari kita bahas lebih dalam.

Bahasa pemrograman berfungsi untuk memerintah komputer agar memproses data sesuai dengan tahapan-tahapan yang kita inginkan. Didalamnya biasanya terdapat variable, pengkondisian (IF ELSE), fungsi ataupun LOOP yang tidak akan kita temui di HTML.

Sedangkan bahasa markah berfungsi untuk menentukan elemen dalam dokumen dengan cara menandainya menggunakan kode (marking up). Misalnya jika kita ingin membuat tulisan tebal dengan HTML maka yang perlu kita lakukan adalah menandai tulisan tersebut dengan kode pembuka <b> dan kode penutup </b>.

<b>ini adalah tulisan tebal</b>

Maka pada tampilan web browser akan menjadi:

ini adalah tulisan tebal.

Nah, seperti itulah metode yang dilakukan oleh HTML untuk mendefinisikan struktur halaman web dan isinya.

Kegunaan dan Fungsi HTML

Fungsi utama HTML adalah sebagai struktur halaman web yang memberikan aturan tentang bagaimana halaman dan konten web tersebut ditampilkan. Web browser merender berdasarkan tag yang tertulis pada file HTML yang kemudian ditampilkan sesuai aturan yang ada.

Selain itu, kegunaan html lainnya adalah:

  • Mengatur format teks. HTML dapat digunakan untuk mengatur format teks misalnya pembuatan paragraph, menebalkan teks, teks miring, garis bawah, heading dan quote.
  • Membuat list. Terdapat 2 tipe list yaitu ordered dan unordered list yang dapat dibuat.
  • Menampilkan multimedia. HTML dapat digunakan untuk menampilkan gambar, audio dan video ke halaman web.
  • Membuat table. Jumlah kolom dan baris dapat ditentukan dengan tag yang ada. Selain itu, pengaturan border juga tersedia.
  • Membuat form. Mulai dari input teks, radio, checkbox hingga input multimedia.

Cara Kerja HTML

HTML bekerja dengan cara menandai suatu objek dengan kode pembuka dan penutup sesuai ketentuan yang ada. Lalu web browser menterjemahkannya sesuai dengan kode yang tertulis, kemudian menampilkannya.

Misalnya untuk membuat teks miring maka kita perlu menandai objek tersebut (dalam hal ini berupa teks) dengan kode pembuka <i> kemudian ditutup dengan kode penutup </i>.

<i>ini adalah tulisan miring</i>

Maka saat dibuka, web browser akan merender dan menampilkannya menjadi:

ini adalah teks miring.

Setiap web browser memiliki algoritma tersendiri dalam proses render HTML, namun semua web browser menggunakan standarisasi yang sama dalam menampilkan setiap kode yaitu standarisasi dari W3C. Dengan demikian semua browser akan menampilkan tampilan yang sama untuk kode HTML yang sama meskipun algoritma mereka berbeda.

Sejarah HTML

Penemu HTML adalah Tim Berners-Lee, tepatnya pada tahun 1991 namun belum dirilis secara resmi saat itu. Ide tentang HTML bermula pada saat dia bekerja di CERN, Laboratorium Eropa untuk Fisika Partikel di Jenewa, Swiss. Saat itu para peneliti fisika sering berkolaborasi dan melibatkan lembaga dari seluruh dunia. Tim Berners-Lee memiliki ide agar peneliti dari seluruh dunia mampu mengumpulkan informasi dengan mudah.

Foto Sir Tim Berners-Lee penemu HTML

Ide tersebut tidak hanya mengumpulkan semua makalah penelitian yang kemudian disimpan di computer pribadi melainkan memungkinkan setiap makalah bisa menautkan teks ke makalah lain yang relevan. Hal ini ditujukan agar saat ada referensi silang dari satu makalah ke yang lain peneliti hanya perlu klik pada link yang ada. Jadi, peneliti tidak perlu mencari referensi yang dimaksud karena sudah langsung terkoneksi dengan link. Konsep inilah yang kemudian disebut sebagai hypertext.

Pada saat itu ada beberapa metode penerbitan yang berkembang diantaranya adalah SGML, Troff, LaTex, Microsoft Word dan lainnya. SGML (Standard Generalized Mark-up Language) dipilih oleh Tim Berners-Lee sebagai dasar karena dapat diterapkan pada mesin apapun. Tim menambahkan atribut HREF untuk digunakan sebagai hyperlink yang menautkan antar halaman.

Sebenarnya pada tahun 1980 Tim Berners-Lee sudah memiliki system hypertext yang telah dia ciptakan yaitu Enquire. Namun Enquire hanya dia gunakan untuk penggunaan pibadi.

Perkembangan Versi HTML

Versi HTMLPerkembangan
HTML 1.0Versi pertama HTML dikembangkan oleh Tim Berners-Lee namun tidak dirilis secara resmi. Pada saat itu masih terdapat 18 tags.
HTML 2.0Dirilis sebagai standar resmi pada tahun 1995. Versi ini memiliki tag-tag yang sama dengan HTML 1.0 dengan tambahan tag form. Kemudian pada tahun 1996 ditambahkan fitur table dan image.
HTML 3.0Sebenarnya proposal 3.0 sedang dikembangkan untuk diajukan ke IETF. Namun karena banyak perbedaan pendapat antar pembuat web browser maka versi 3.0 tidak dapat dirilis.
HTML 3.2Dirilis resmi pada tahun 1997. Saat itu HTML dikembangkan dan distandasisasi oleh W3C karena IETF membubarkan Kelompok Kerja HTML. Pada versi ini beberapa tag dihapus seperti blink dan marquee.
HTML 4.0Dirilis resmi oleh W3C pada akhir tahun 1997. Pada versi ini sudah mendukung penuh CSS dan terdapat tambahan fitur multimedia.
HTML 4.01Dirilis resmi pada akhir tahun 1999. Versi ini hanyalah pembaruan kecil dari versi sebelumnya. Setelah versi ini tidak ada pengembangan HTML selama bertahun-tahun. Hal ini dikarenakan W3C beralih mengembangkan XHTML 1.0, XHTML 1.1, XHTML 2.0. Dikarenakan susah diimplementasikan maka pengembangan kembali ke HTML.
HTML5Pada tahun 2014 versi HTML5 dirilis resmi oleh W3C. Versi ini memiliki banyak perubahan dari versi sebelumnya. Kemudian pada tahun 2016 W3C kembali merilis versi terbaru HTML 5.1. Diikuti HTML 5.2 pada tahun 2017.

Hingga saat ini versi HTML5 terbaru adalah HTML 5.2 karena HTML 5.3 masih belum final. Jika ada kesalahan penyampaian atau jika kalian memiliki pertanyaan seputar pengertian HTML, fungsi, cara kerja ataupun sejarahnya silahkan kirimkan komentar.

Apa yang harus dipelajari selanjutnya?

Setelah memahami tentang Apa itu HTML maka selanjutnya anda bisa memperlajari:

Memilih HTML Editor Gratis Terbaik

Mari kita lanjutkan!

M. Hernawan
Web developer yang juga suka dengan dunia sysadmin. Pernah belajar Teknik Informatika di Indonesia.

Kirim Komentar