Apa itu Scammer? Ini Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya

Bagi pengguna internet aktif, tentunya kata scammer sudah tidak asing di telinga. Secara umum, scammer artinya penipu yang menjebak targetnya untuk keuntungannya sendiri. Tentunya, kehadiran scammer perlu diwaspadai oleh siapapun.

Jika ditanya apakah mau terkena penipuan? Semua orang pasti menjawab tidak. Bahkan, sebagian dari masyarakat selalu was-was, hingga mempelajari berbagai cara untuk menghindari dari terkena penipuan.

Namun tidak hanya sekedar menipu saja, scammer juga dapat memanipulasi emosional korban saat melakukannya. Sebab itu, setiap pengguna internet wajib mengetahui secara mendalam tentang scammer, dan apa trik yang mereka gunakan.

Apa itu Scammer?

ilustrasi scammer

Scammer adalah seseorang yang memiliki upaya penipuan untuk mendapatkan sesuatu. Hal yang didapatkan dapat berupa uang, aset pribadi, atau informasi pribadi.

Hal yang membuat scammer begitu berbahaya adalah bagaimana cara mereka memainkan psikologis korban. Scammer dapat membuat target menjadi terpedaya, takut, bahkan merasa FOMO (fear of missing out).

Dalam melakukan aksi kejahatannya, scammer tidak selamanya bergerak sendiri. Tidak hanya memiliki kelompok, scammer dalam bentuk perusahaan abal-abal juga pernah ada, misalnya seperti skema ponzi.

Perlu diingat jika scammer bukan berarti hanya ada di internet, namun juga di dunia nyata. Penggunaan internet hanya sebagai wadah untuk menipu, karena sifat internet yang mudah menyebar secara luas.

Ciri-Ciri Scammer

Mengetahui karakteristik scammer artinya dapat menyelamatkan diri dari terjebak dalam penipuan. Sebab itu, setiap orang perlu mengetahui apa yang membuat scammer mudah diidentifikasi. Sebagai contoh, berikut ciri-ciri dari seorang scammer:

  • Pandai memikat korban. Scammer cenderung pintar bermain dengan kata-kata, untuk meyakinkan target bahwa mereka bukan scammer. Tak jarang juga, scammer berpura-pura sebagai bagian keluarga yang membutuhkan uang.
  • Meminta sesuatu terlebih dahulu. Scammer cenderung meminta informasi pribadi atau uang sebagai syarat untuk mengikuti tawaran mereka. Misalnya seperti instruksi untuk mengklaim hadiah dengan cara yang mencurigakan.
  • Terkesan memaksa. Berbeda dengan non-scammer, penipu umumnya mendesak korban agar segera memberikan uang, atau hal penting lain. Target juga dituntut untuk segera mengambil keputusan tanpa berpikir panjang.
  • Memberikan info dan situs yang mencurigakan. Adapun penjelasan scammer terhadap proyek atau deal yang diberikan, juga patut dicurigai. Situs yang digunakan scammer cenderung memiliki tampilan murahan karena baru dibuka.
  • Memberi tawaran yang terlalu bagus. Meski menggiurkan, tidak semua penawaran yang diberikan scammer bersifat asli. Misalnya seperti investasi, produk kecantikan, atau motor yang dijual dengan harga banting.
  • Website tidak resmi atau gratisan. Jika pelaku menggunakan website maka biasanya website tersebut gratisan, tidak profesional dan tidak resmi dari perusahaannya. Misalnya menggunakan blogspot dan gratisan lainnya.

Simak juga: Big Data adalah? Pengertian, Karakteristik dan Manfaatnya.

Jenis Scammer di Dunia Digital

Perkembangan teknologi digital masa kini, tidak hanya memberikan benefit bagi masyarakat modern, namun juga resiko. Pasalnya, kini semakin banyak metode penipuan dengan mekanisme yang mengandalkan internet.

Sebab itu, tidak hanya mengetahui scammer artinya apa, masyarakat juga perlu mengenal jenis-jenisnya. Sebagai contoh, berikut beberapa metode yang sering digunakan scammer untuk menjebak korbannya:

1. Phishing

Jenis scam ini, bisa dikatakan metode paling berbahaya yang sering dipakai scammer untuk mengelabui korban. Phishing itu sendiri merupakan perampasan data pribadi korban menggunakan situs atau malware.

Caranya? Scammer dapat berpura-pura sebagai perwakilan dari perusahaan resmi, lalu meminta korban untuk mengunduh atau mengklik tautan. Tautan tersebut dapat mengarah ke situs di mana korban diminta untuk menambahkan data pribadi.

Sedangkan file yang diunduh, dapat berupa apk yang akan otomatis terinstal di perangkat. Apk tersebut lalu akan merekam data pribadi korban. Dengan begini, scammer tidak susah payah lagi mengelabui korban.

2. Penipuan Crowdfunding

Teknik selanjutnya yang digunakan scammer yaitu crowdfunding. Pada dasarnya, crowdfunding itu sendiri bukan penipuan, karena tujuannya adalah hal positif. Namun sayangnya, crowdfunding dapat disalahgunakan.

Dengan crowdfunding, scammer dapat berpura-pura menggagas ide atau proyek yang menjanjikan, namun membutuhkan dana. Orang-orang yang tertarik akan mengirimkan dana untuk proyek tersebut, dengan asumsi bahwa proyek ini benar-benar asli.

Tanpa disadari, seiring berjalannya waktu, proyek yang dijanjikan tersebut tidak kunjung selesai. Setelah diusut, ternyata pemilik proyek sudah menghilang, dengan membawa kabur uang dari hasil crowdfunding.

Baca juga: Apa itu Power Supply.

3. Investasi Bodong

Belakangan ini, sering terdengar kasus investasi bodong di mana korban terpincut akan penawaran investasi dari oknum. Seperti investasi pada umumnya, korban diminta untuk menanamkan modal kepada scammer.

Namun bukannya mendapat keuntungan seperti yang dijanjikan, korban tidak mendapatkan apapun. Umumnya, scammer akan berdalih bahwa investasi yang dikelola bangkrut atau tidak sesuai dengan pemasukkan.

Mungkin investasi bodong ini terkesan sepele, namun faktanya sudah banyak masyarakat yang tertipu dengannya. Korban yang terkena scam tersebut juga tidak memandang status sosial, baik orang sederhana maupun kaya.

4. Skema Ponzi

Jenis scam yang juga tidak jarang beredar ini, sepertinya tidak perlu dijelaskan terlalu panjang. Intinya, ponzi scammer menggunakan uang yang ditanam oleh pengikut baru, untuk diberikan kepada pengikut yang lama.

Skema ponzi tidak hanya merupakan salah satu penipuan, namun juga termasuk aktivitas yang ilegal. Hal tersebut dikarenakan ponzi tidak memiliki produk investasi apapun, sehingga termasuk jenis scam.

Lihat juga: Reboot artinya? Arti, Fungsi, Cara Reboot HP, Laptop & PC.

Tips Melindungi Diri dari Scammer

Setelah melihat contoh di atas, bisa dinilai bahwa scammer sudah berhasil menjerat banyak orang. Jika dihitung, mungkin total uang yang lenyap akibat scammer-scammer ini bisa digunakan untuk membantu perekonomian dunia.

Meski pemerintah selalu menindak tegas para scammer, yang namanya penipuan pasti akan selalu ada. Karena itu, masyarakat perlu mencegah diri dari penipuan tersebut, dengan menerapkan berbagai tips berikut:

1. Jangan Mudah Terima Rayuan

Hal yang membuat scammer mudah menjerat korban yaitu kemampuannya dalam merayu. Scammer selalu bermulut manis saat memikat korban, tapi dapat berubah menjadi memaksa apabila ada penolakan.

Sebab itu, selalu was-was dan hindari segala rayuan dari orang yang tidak dikenal. Selalu punya prinsip, bahwa keputusan tidak dapat dibuat dengan cepat. Jika scammer mulai memaksa, maka silahkan blokir tanpa segan.

2. Selalu Cek Keaslian Perusahaan atau Nomor Telepon

Meski scammer dapat berbohong mengenai perusahaan miliknya, rekam digital dapat berkata lain. Sebelum menerima penawaran apapun, pastikan untuk selalu mengecek keaslian dari perusahaan atau orang tersebut.

Apabila mendapat penawaran dari nomor WA misalnya, gunakan aplikasi seperti GetContact. Aplikasi ini setidaknya dapat melihat, apakah sudah ada orang yang membuat nama profil nomor telepon tersebut.

Baca juga: Apa itu Kode Referral.

3. Jangan Pernah Berikan Data Pribadi

Data pribadi merupakan informasi yang sebaiknya tidak disebarluaskan di ranah digital. Data penting ini berupa nomor rekening bank, username atau password media sosial, hingga nomor KTP pribadi.

Apabila ada penawaran yang meminta data-data tersebut, apalagi harus membayar, maka jangan berikan data tersebut. Perusahaan atau perwakilan yang kredibel, tentunya dapat menghormati privasi setiap individu.

Lihat juga: Augmented Reality adalah? Inilah Arti dan Contoh AR Lengkap.

4. Lindungi Perangkat yang Dimiliki

Meski perangkat seperti smartphone sudah dilindungi, namun yang namanya operasi sistem pasti selalu ada celah. Sebab itu, hindari mengklik file atau situs yang mencurigakan, jika didapatkan dari kiriman chat.

Simak juga: Port adalah? Penjelasan Lengkap Arti, Jenis dan Contohnya.

Kesimpulan

Dari sini dapat disimpulkan, bahwa scammer artinya penipu dengan berbagai metode scam yang dapat merugikan pihak korbannya. Selalu pastikan untuk berhati-hati dengan scammer ini, baik untuk diri sendiri serta orang yang dicintai. Sejatinya, scammer dapat menjadi momok yang tentunya tidak ingin dijumpai setiap orang. Dengan mengetahui langkah yang tepat saat menghadapinya, mudah-mudahan tidak ada lagi korban-korban berikutnya yang harus dirugikan.

Adi Wirawan
Menyukai dunia fotografi dan teknologi. Pernah belajar teknik komputer dan jaringan.

Kirim Komentar